Rabu, 29 Januari 2020

Aku Diriku


Aku sama seperti kalian semua
dua tangan, dua mata, dua telinga dan seperangkat nya,
tapi kenapa dengan persamaan itu semua orang di dunia ini tidak ada yang sama, lebih tepatnya bernasib tidak sama.

Memiliki sama-sama dua tangan tapi bernasib di penjara dan lainnya bernasib di rumah sakit.
Memiliki sama-sama dua mata tapi  bernasib  di pengasingan dan lainnya bernasib sebagai pengamat.
Memiliki sama-sama dua telinga bernasib teman nya menjauh yang lainnya  bernasib teman nya mendekat.
Ya semua nya sama, peraganya sama tapi hatinya yang membuat perbedaan.
Hati yang menggerakkan peraga melakukan hal pilihan baik atau buruk.

Seperti halnya aku memiliki tangan tapi tidak ku gunakan untuk berkelahi.
Ya karena tangan ku tak mampu..
Aku punya mulut tapi aku lebih pendian dari kebanyakan.
Aku punya kaki tapi aku lebih nyaman di ranjang.
Aku punya hati tapi aku terlalu lelah dengan dunia ini.
Tapi aku punya aset dengan apa yang melekat pada diri ini.
Aku punya otak yang masih sempurna digunakan untuk berpikir.
Aku punya mata untuk mengamati,
aku punya telinga untuk mendengar cerita,
aku punya mulut untuk bertanya,
aku punya kaki untuk melangkah,
dan aku punya tangan untuk menulis
dari hasil kerja keras mata, telinga, mulut dan otak.

Itu aset terbesar ku.
Aku tidak punya harta saat ini,
Aku tidak punya mobil saat ini ataupun rumah untuk tinggal.

Aku yakin aku pasti bisa,
bisa mengalahkan kemalasan dan kemageran yang selalu menghambat kinerja aset ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar