Sabtu, 17 September 2016

Jinggaku Yang Takkan Kembali


aku masih duduk di samping dermaga
dan aku tidak akan berdiri hingga semburat jingga itu muncul

aku masih terlalu asyik ingin melihat jingga itu
sampai-sampai bahtera-bahtera itu meninggalkanku
entah mereka yang sudah terlalu lama menungguku
atau mereka yang sudah memiliki penumpang lalu meninggalkanku

biarlah bahtera-bahtera itu berlalu
aku tak mau disibukkan dengan mereka
yang membuatku lupa akan jingganya

aku tak terlalu khawatir dengan bantera-bahtera itu
biarlah mereka berlalu
aku yakin dikala jingga itu sudah muncul
akan ada bahtera lagi yang datang

karena ku tahu
bahtera-bahtera itu takkan lama bersandar di dermaga
apalagi mereka yang sudah terisi penumpang
mungkin karena akan masih banyak bahtera yang bersandar
walau entah kapan itu

aku ingin melihat jinggaku
setelah itu sudah
aku akan pergi berlayar kemana aku mau

aku ingat jika aku masih mempunyai gelas kosong
kan kubawa gelas itu
untuk ku tuangkan minuman yang belum pernah aku minum
yang akan ku minum ketika berlayar nanti

jingga.....
oh jingga....
kenapa engkau lama sekali muncul
aku sudah tak sabar melihatmu kembali
karena kamu juga aku sudah ditinggal beberapa bahtera
tapi aku tak menyalahkanmu
karena memang aku tidak bisa menyalahkan
itu bukan kuasaku

aku hidup karena sebuah harapan
jingga kaulah salah satu harapanku
karena kemarin engkaulah yang menghiasi langitku
dan aku ingin melihatmu kembali
melihat jingga itu untuk terakhir kalinya

tapi.......
selama apapun aku menunggu
aku takkan bisa melihatmu kembali
kamu tidak akan muncul lagi dilangitku
untuk hari ini,

aku paham bahwa tidak ada jingga yang sama untuk hari esok, lusa bahkan tahun depan
aku mengerti jinggaku tak akan muncul kembali
walau aku menunggunya datang esok hari

tapi, engkau adalah bayangan yang selalu ada bagiku
ketika aku duduk di padang rumput sendirian
diterpa angin sepoi-sepoi yang membuat rambutku terus bergoyang bersama rumput-rumput disekelilingku
cahaya yang muncul menyelip diantara awan-awan yang tidak putih lagi

semburat yang tak bisa ku lupakan
engkaulah sinar yang tak terlupakan

karena aku tak mungkin menemukanmu kembali
dan akhirnya aku tersadar
aku hanya menunggu jingga yang lain untuk mengingatkan jinggaku kemarin
dan membuatku berlayar dengan bayang-bayangmu




sumber gambar : https://www.google.co.id/search?biw=1024&bih=509&tbm=isch&sa=1&q=jingga+duduk+di+dermaga&oq=jingga+duduk+di+dermaga&gs_l=img.3...130564.132473.0.132783.6.6.0.0.0.0.338.338.3-1.1.0....0...1c.1.64.img..5.0.0.BSHxm3QhglI#imgrc=vOWy-5QGabLyqM%3A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar