Selasa, 01 November 2016

Ridho Sang Rembulan


ia-lah yang disebut sebagai rembulan
bersinar tapi tidak menyilaukan
walupun tidak rata, bahkan terdapat lembah-lembah curam
ia tetap indah dipandang
sejuk dimata

ia-lah sinar yang menyinari
bukan sinar yang menyilaukan
sinar yang membuat kegelapan menjadi hidup
yang menjadi penuntun binatang malam
entah sampai kapan

ia-lah yang dikatakan pernah terbelah
untuk pembuktian keagungan sang pencerah
bukti bahwa semua adalah kehendak-Nya
tapi bulan juga sebagai sang penentu
tuhan tak akan menjawab jika ia tak merestui

aku tak tahu harus bagaimana
aku tak bisa
karena memang tak bisa
bukan berarti aku "tidak"
tapi.... entahlah....

aku hanya ingin ia berkata "ya" agar tuhan menjawabnya
sungguh ia adalah yang paling setia
menemani sepanjang masa
hingga waktu yang ditentukan
tak ingin balasan walau selalu memberi
penuh keikhlasan yang patut
bukan..
pasti dipuji

tapi apalah yang mereka lakukan
bukan memuji
tapi 180 derajat yang diinginkan
meminta, memaksa, mencela
hingga entah kata apalagi yang bisa untuk mendeskripsikannya

aku "bukan"
tapi aku butuh "ia"

ialah yang patut direkatkan
bukan diikat, tapi didekatkan
ridho sang bulan

       paranjare



://irulntnx.blogspot.co.id/
http://paranjarekatabijak.blogspot.com/2016/09/jinggaku-yang-takkan-kembali.html
http://paranjarekatabijak.blogspot.co.id/2016/08/blog-post.html
http://paranjarekatabijak.blogspot.co.id/2016/07/rasa-yang-tak-bisa-kutemukan-itu-ketika.html
http://paranjarekatabijak.blogspot.co.id/2016/09/biarkan-aku-dalam-kegilaan.html


sumber gambar : https://www.google.co.id/search?tbm=isch&sa=1&q=rembulan+indah&oq=rembulan&gs_l=img.1.9.0i67k1j0l7j0i67k1j0.2004.2875.0.7047.6.6.0.0.0.0.271.461.0j1j1.2.0....0...1c.1.64.img..4.2.453...0i7i30k1.YCsbKpjAgNg#imgrc=BUslLesXweoLmM%3A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar