ia-lah yang disebut
sebagai rembulan
bersinar tapi tidak
menyilaukan
walupun tidak rata,
bahkan terdapat lembah-lembah curam
ia tetap indah
dipandang
sejuk dimata
ia-lah sinar yang
menyinari
bukan sinar yang
menyilaukan
sinar yang membuat
kegelapan menjadi hidup
yang menjadi penuntun
binatang malam
entah sampai kapan
ia-lah yang dikatakan
pernah terbelah
untuk pembuktian
keagungan sang pencerah
bukti bahwa semua
adalah kehendak-Nya
tapi bulan juga
sebagai sang penentu
tuhan tak akan
menjawab jika ia tak merestui
aku tak tahu harus
bagaimana
aku tak bisa
karena memang tak bisa
bukan berarti aku
"tidak"
tapi.... entahlah....
aku hanya ingin ia
berkata "ya" agar tuhan menjawabnya
sungguh ia adalah yang
paling setia
menemani sepanjang
masa
hingga waktu yang
ditentukan
tak ingin balasan
walau selalu memberi
penuh keikhlasan yang
patut
bukan..
pasti dipuji
tapi apalah yang
mereka lakukan
bukan memuji
tapi 180 derajat yang
diinginkan
meminta, memaksa,
mencela
hingga entah kata
apalagi yang bisa untuk mendeskripsikannya
aku "bukan"
tapi aku butuh
"ia"
ialah yang patut
direkatkan
bukan diikat, tapi
didekatkan
ridho sang bulan
paranjare
://irulntnx.blogspot.co.id/
http://paranjarekatabijak.blogspot.com/2016/09/jinggaku-yang-takkan-kembali.html
http://paranjarekatabijak.blogspot.co.id/2016/08/blog-post.html
http://paranjarekatabijak.blogspot.co.id/2016/07/rasa-yang-tak-bisa-kutemukan-itu-ketika.html
http://paranjarekatabijak.blogspot.co.id/2016/09/biarkan-aku-dalam-kegilaan.html
sumber gambar : https://www.google.co.id/search?tbm=isch&sa=1&q=rembulan+indah&oq=rembulan&gs_l=img.1.9.0i67k1j0l7j0i67k1j0.2004.2875.0.7047.6.6.0.0.0.0.271.461.0j1j1.2.0....0...1c.1.64.img..4.2.453...0i7i30k1.YCsbKpjAgNg#imgrc=BUslLesXweoLmM%3A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar