Si Anak
Nasrani
Kisah yang sangat menakjubkan, khususnya pada era islam
modern ini. Masih pada abad 20, abad yang dikatakan abad peralihan manusia kuno
menuju manusia modern. Kejadian yang terjadi padanya berlawanan terhadap
pemikiran orang modern. Beberapa tahun lalu di suatu negara. Perayaan maulid
nabi sangat heroik. Adat ketika merayakan maulid Nabi Muhammad dilakukan
seperti upacara militer. Dengan menurunkan pasukan militer, baris dengan
membuat pola pola yang indah.
Kegiatan itu menarik perhatian semua orang, tak terkecuali
seorang anak nasrani kecil. Ia memanjat pohon di sekitaran pasukan, Karena ia
tak bisa melihat di antara kerumunan dari sekian banyak orang yang hadir. Acara puncaknya yaitu penembakan oleh pasukan militer dengan
segala formasi yang di bentuk. Satu , dua, tembakan melayang ke udara. “
Duaarrrrrrrr” dan sorak orang orang mengikuti. tembakan terakhir
dilayangkan. “ brugghh” ada yang jatuh dari pohon.
Seorang anak kecil nasrani tertembak tepat di kepalanya.
Semua orang yang ada sontak berkerumun di dekat si anak tersebut dan terdiam.
Seorang ibu menyerobot di antara kerumunan. Ia mendekap anak yang tertembak
itu, yang ia adalah anaknya.
Ibu itu memaki orang orang di sekitarnya. Memaki orang muslim
dan seseorang yang bernama Muhammad. “ katanya Islam itu agama yang damai,
dan seorang yang bernama Muhammad, orang yang murah hati, baik dan bijaksana.
Dalam perayaan untuk muhammad ini. Anakku malah ditembak. Apakah ini agama yang
baik. Hanya karena kami bukan orang islam yang mencoba melihat keramaian. Aku
tak sudi. Aku tak percaya Islam agama yang baik dan Muhammad itu orang yang
bijaksana. Mana mungkin anak yang tidak bersalah ini menjadi korban dalam
perayaan untuknya”.
Si anak akhirnya dibawa ke rumah sakit di daerah setempat. Ia
tak sadarkan diri beberapa hari. Memasuki hari ke-empat anak itu masih belum
sadar. Ia tertembak tepat di bagian kepala hingga menembus tengkorak. Secara
medis anak itu tak bisa hidup. Dokter berkata pada ibunya.
“Kemungkinan anak
ibu tak mempunyai umur yang panjang”.
Ibunya menyerah memaki Islam dan junjungannya. “ Wahai Muhammad
aku tahu agamamu, agama yang baik. Tapi itukah perlakuanmu terhadap seorang
anak nasrani. Aku tahu engkau orang yang bijak. Tapi seperti itukah kaummu?.
Aku tak membencimu tapi aku membenci
kaummu”.
Cahaya putih datang,
menyilaukan dan terlihat ada seseorang di baliknya. Orang itu
mendatanginya, berjubah serba putih. Dia mencium tangan orang itu.
” Engkau mengenalku”?, tanyanya.
” Tidak, siapa kamu?”. “
Aku Muhammad”.
Setelah itu ia mengusap kepala si anak. Pagi harinya dokter yang menanganinya sangat terheran heran.
“Tak mungkin seorang anak yang tertembak tepat di kepalanya lima hari lalu
kini sudah sehat dan tak ada sedikitpun bekas luka. Ada suatu yang ganjil pada
anak ini”. Dokter memanggil ibunya untuk berbicara mengenai yang dialami
anaknya. ‘
Anak nasrani itu ditanya. “ Apa yang sebenarnya terjadi
padamu ? ”.
“Aku tadi bermimpi dan bertemu seseorang berjubah putih. Aku
mencium tangan orang tersebut dan ia berbau sangat wangi. Ia pula mengusap
kepalaku. Tak percaya?, tanganku masih berbau wangi setelah bersalaman
dengannya. Tahu siapa dia?, dia Muhammad”. Mereka tak mengerti apa yang anak
itu bicarakan.
Dokter memanggil pemuka agama yang ada di daerah tersebut
dan membicarakan hal yang terjadi padanya.” Anak anda beruntung, sangat
beruntung. Ia bisa bertemu Nabi Muhammad, yang kami rindu rindukan, yang ingin
sekali kami bertemu dengannya. Dalam hadist atau perkataannya ’ siapa saja yang
bertemu aku dia masuk surga’ . Ia pasti masuk surga kelak”.
“ Tadi ia berdiri disana “. Sambil menunjuk ke
belakang ibunya.
Pada akhirnya ibunya percaya akan agama Islam dan
kebijakansanaan Nabi Muhammad. Dokter yang menanganinya masuk islam beserta
dokter dokter yang lainnya. Bahasa redaksi.
Paran Jare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar