Selasa, 26 Juli 2016

Si Anak Nasrani

   Kisah yang sangat menakjubkan, khususnya pada era islam modern ini. Masih pada abad 20, abad yang dikatakan abad peralihan manusia kuno menuju manusia modern. Kejadian yang terjadi padanya berlawanan terhadap pemikiran orang modern. Beberapa tahun lalu di suatu negara. Perayaan maulid nabi sangat heroik. Adat ketika merayakan maulid Nabi Muhammad dilakukan seperti upacara militer. Dengan menurunkan pasukan militer, baris dengan membuat pola pola yang indah.

     Kegiatan itu menarik perhatian semua orang, tak terkecuali seorang anak nasrani kecil. Ia memanjat pohon di sekitaran pasukan, Karena ia tak bisa melihat di antara kerumunan dari sekian  banyak orang yang hadir. Acara puncaknya yaitu penembakan oleh pasukan militer dengan segala formasi yang di bentuk. Satu , dua, tembakan melayang ke udara. “ Duaarrrrrrrr” dan sorak orang orang mengikuti. tembakan terakhir dilayangkan. “ brugghh” ada yang jatuh dari pohon.

   Seorang anak kecil nasrani tertembak tepat di kepalanya. Semua orang yang ada sontak berkerumun di dekat si anak tersebut dan terdiam. Seorang ibu menyerobot di antara kerumunan. Ia mendekap anak yang tertembak itu, yang ia adalah anaknya.

    Ibu itu memaki orang orang di sekitarnya. Memaki orang muslim dan seseorang yang bernama Muhammad. “ katanya Islam itu agama yang damai, dan seorang yang bernama Muhammad, orang yang murah hati, baik dan bijaksana. Dalam perayaan untuk muhammad ini. Anakku malah ditembak. Apakah ini agama yang baik. Hanya karena kami bukan orang islam yang mencoba melihat keramaian. Aku tak sudi. Aku tak percaya Islam agama yang baik dan Muhammad itu orang yang bijaksana. Mana mungkin anak yang tidak bersalah ini menjadi korban dalam perayaan untuknya”.
   Si anak akhirnya dibawa ke rumah sakit di daerah setempat. Ia tak sadarkan diri beberapa hari. Memasuki hari ke-empat anak itu masih belum sadar. Ia tertembak tepat di bagian kepala hingga menembus tengkorak. Secara medis anak itu tak bisa hidup. Dokter berkata pada ibunya.

  “Kemungkinan anak ibu tak mempunyai umur yang panjang”.

Ibunya menyerah memaki Islam dan junjungannya. “ Wahai Muhammad aku tahu agamamu, agama yang baik. Tapi itukah perlakuanmu terhadap seorang anak nasrani. Aku tahu engkau orang yang bijak. Tapi seperti itukah kaummu?. Aku tak membencimu tapi aku membenci  kaummu”.
Cahaya putih datang,  menyilaukan dan terlihat ada seseorang di baliknya. Orang itu mendatanginya, berjubah serba putih. Dia mencium tangan orang itu.

” Engkau mengenalku”?, tanyanya.


” Tidak, siapa kamu?”. “  Aku Muhammad”.

 Setelah itu ia mengusap kepala si anak. Pagi harinya dokter yang menanganinya sangat terheran heran. “Tak mungkin seorang anak yang tertembak tepat di kepalanya lima hari lalu kini sudah sehat dan tak ada sedikitpun bekas luka. Ada suatu yang ganjil pada anak ini”. Dokter memanggil ibunya untuk berbicara mengenai yang dialami anaknya. ‘

Anak nasrani itu ditanya. “ Apa yang sebenarnya terjadi padamu ? ”.

“Aku tadi bermimpi dan bertemu seseorang berjubah putih. Aku mencium tangan orang tersebut dan ia berbau sangat wangi. Ia pula mengusap kepalaku. Tak percaya?, tanganku masih berbau wangi setelah bersalaman dengannya. Tahu siapa dia?, dia Muhammad”. Mereka tak mengerti apa yang anak itu bicarakan.

   Dokter memanggil pemuka agama yang ada di daerah tersebut dan membicarakan hal yang terjadi padanya.” Anak anda beruntung, sangat beruntung. Ia bisa bertemu Nabi Muhammad, yang kami rindu rindukan, yang ingin sekali kami bertemu dengannya. Dalam hadist atau perkataannya ’ siapa saja yang bertemu aku dia masuk surga’ . Ia pasti masuk surga kelak”.  
Tadi ia berdiri disana “. Sambil menunjuk ke belakang ibunya.
Pada akhirnya ibunya percaya akan agama Islam dan kebijakansanaan Nabi Muhammad. Dokter yang menanganinya masuk islam beserta dokter dokter yang lainnya. Bahasa redaksi.



Paran Jare


Tidak ada komentar:

Posting Komentar